TANJUNGPINANG
(HK) - Walaupun sempat terkendala masalah spare part, satu jenis robot
hasil karya para mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia
(STTI) Tanjungpinang resmi diikutsertakan dalam Kontes Robot Cerdas
Indonesia Regional I Sumatera di Lampung, 17 hingga 19 April. Mewakili
Kota Tanjungpinang, STTI mengutus tiga orang yang terdiri dari satu Yus
Jayusman SKom MKom yang merupakan dosen pembimbing dan dua mahasiswanya
Jaya Saputra serta Joky.
Ketua STTI Tanjungpinang Louis Frederick SE SH MM mengatakan, STTI
mewakili Kota Tanjungpinang untuk kategori robot beroda pemadam api.
"Pemenang setiap regional akan diadu di tingkat nasional di Jakarta nanti," kata Louis, Selasa (16/4).
Kata
Louis, persiapan pembuatan robot ini sekitar enam bulan. Lamanya
pembuatan robot dikarenakan banyaknya spare part yang harus diimpor dari
Korea dan Amerika. Pembuatan robot ini memerlukan keahlian bidang
elektronika dan komputer. Cara kerja robot pemadam api beroda itu, robot
akan mendeteksi keberadaan api.
"Jika sudah ditemukan dan
dipastikan api, maka akan segera dimatikan. Karena lomba ini banyak
sekali jebakan-jebakan yang menyerupai api misalnya lampu pijar
listrik. Kami sangat bangga atas karya para mahasiswa STTI yang akan
membawa harum nama Tanjungpinang di kancah nasional," terang Louis.
Target
STTI, kata dia, bisa masuk ke final dan menyabet juara di tingkat
nasional. Karena, STTI ingin mengikuti lomba robot pada tingkat
internasional di Amerika Serikat mendatang. Tim sudah berangkat lewat
Batam ke Bandung, kemudian hari ini berangkat dari Bandung menuju
Lampung.
"Dengan kejuaran robot ini, kita ingin membuktikan bahwa
dari Tanjungpinang bisa berkiprah di kancah dunia bidang robotika.
Tahun lalu, STTI pernah mengirimkan tim mengikuti Kontes Robot Seni
Indonesia (KRSI) yaitu robot humanoid yang bisa menari mengikuti musik,
tapi tidak masuk babak final," ungkap Louis.
STTI berdiri tahun
2007 dengan berbagai jurusan baik D3 dan S1. Di antaranya, Jurusan
Teknik Informasi, Sistem Informasi, Komputer Akutansi dan Teknik
Industri.
"Semuanya terakreditasi. Jumlah mahasiswa aktif ada
1.000 mahasiswa. Dosen kebanyakan tetap yang diangkat dari lulusan
STIMIK Bandung. Mereka sudah menyelesaikan program S2. Total dosen STTI
ada 25 orang," ujar Louis. (yan)
kontes robot di lampung
SUMBER :